Sejak tahun 2015, tanggal 22 Oktober sudah ditetapkan secara resmi sebagai peringatan Hari Santri Nasional. Untuk memeriahkan peringatan tersebut tentunya diadakan berbagai acara. Oleh karena itu, contoh proposal Hari Santri Nasional akan diperlukan untuk melancarkan rencana kegiatan.

Peringatan Hari Santri Nasional atau HSN ini juga menjadi bentuk apresiasi dari negara untuk peran santri dalam membangun negeri. Sudah sewajarnya hari peringatan ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran santri dalam pembangunan di Indonesia.

Table of Contents

Pengertian Proposal

Pada saat hendak mengadakan sebuah kegiatan atau acara, seringkali proposal perlu dibuat untuk membuat acara bisa terlaksana dengan baik. Namun pernahkah menilik lebih dalam mengenai apa itu proposal?

Apa sebenarnya fungsi proposal serta mengapa perlu membuat proposal sebelum membuat kegiatan? Proposal sendiri secara umum dapat diartikan sebagai sebuah rencana kegiatan dalam bentuk rancangan kegiatan maupun acara yang ingin dilaksanakan.

Artinya semua perencanaan kegiatan yang ingin dilaksanakan akan tertuang di dalam sebuah dokumen bernama proposal.

Fungsi Proposal

Proposal perlu dibuat saat merencanakan suatu kegiatan atau acara karena proposal memiliki fungsi umum yaitu sebagai berikut:

Berfungsi sebagai dokumen resmi permohonan izin mengadakan kegiatan pada pihak yang berwenang.
Berfungsi untuk mengajukan kerja sama usaha atau bisnis kepada pihak tertentu.
Sebagai salah satu syarat pengajuan skripsi atau tugas akhir bagi mahasiswa.
Untuk mengajukan rencana pelaksanaan penelitian ilmiah.
Berfungsi untuk mengajukan pelelangan proyek tertentu.
Berfungsi untuk mengajukan izin pendirian bisnis atau usaha tertentu.

Sejarah Peringatan Hari Santri Nasional (HSN)

Sejarah peringatan Hari Santri pada awalnya merupakan usulan dari santri di Pondok Pesantren Babussalam di Jawa Timur pada tahun 2014. Hal itu diusulkan karena kebetulan Presiden sedang berkunjung ke pesantren sehingga momennya menjadi tepat.

Akhirnya diputuskan pada saat itu tanggal 1 Muharram akan menjadi peringatan Hari Santri di Indonesia. Kemudian PBNU bersama lembaga-lembaga Islam lainnya melakukan diskusi untuk menentukan peringatan Hari Santri yang bisa diperingati setiap tahunnya di Indonesia.

Lalu didapatlah keputusan bersama bahwa tanggal 22 Oktober dijadikan peringatan Hari Santri Nasional Indonesia yang kemudian diajukan ke Presiden. Hal ini kemudian diresmikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Tanggal tersebut dipilih karena mengingat sejarah pada tahun 1945 di tanggal yang sama, yaitu ketika Resolusi Jihad dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari. Momen tersebut adalah ketika para santri bergerak sebagai reaksi terhadap kolonial Belanda yang masih mengusik kemerdekaan Indonesia.

Bahkan pada peristiwa itu KH Hasyim Asy’ari tidak hanya sanggup menggerakkan para santri dari pesantren saja, melainkan banyak umat muslim pada umumnya. Dari situ dapat terlihat betapa besar peran santri dan pesantren dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Makna dan Tujuan Peringatan Hari Santri Nasional

Peringatan HSN ini sesuai sejarahnya memiliki makna penting bagi para santri serta berbagai elemen negara Indonesia. Sejarah mengenai peran besar santri dalam memperjuangkan kemerdekaan tidak boleh dilupakan dan dibiarkan berlalu begitu saja.

Oleh karena itu, peringatan ini yang akan menjadi momentum untuk melakukan refleksi terhadap jasa dan peran santri di Indonesia. Selain itu, peringatan ini juga ditujukan untuk membekali santri modern dengan kualitas dan rasa nasionalisme untuk berjuang dan berperan untuk kemajuan bangsa ini.