Ekonomi syariah merupakan salah satu sistem ekonomi yang saat ini banyak dikembangkan dalam dunia perbankan. Sistem ini dianggap lebih adil, terutama bagi para penganut agama Islam. Jadi penting untuk mengetahui cara menyusun contoh proposal ekonomi syariah.

Dalam ekonomi syariah, sistem yang digunakan merujuk pada aturan-aturan dalam hukum Islam. Saat ini pemerintah tengah menggencarkan pengembangan sistem ekonomi ini karena minat masyarakat yang terus meningkat.

Table of Contents

Pengertian Proposal

Sebelum mengadakan suatu acara atau kegiatan, biasanya dibutuhkan suatu usulan atau rancangan kerja yang disusun dengan sistematis. Maka pengertian dari proposal adalah dokumen rencana kerja yang ditulis secara terperinci.

Proposal harus disusun dengan lengkap namun padat supaya kegiatan menjadi lebih terencana. Umumnya setelah selesai, proposal akan diajukan kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan dukungan finansial.

Oleh karena itu, penulisannya harus mudah dipahami agar para pembaca bisa mengerti tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain itu, proposal juga berfungsi sebagai syarat dokumen untuk mendapatkan izin kegiatan.

Pengertian Ekonomi Syariah

Di dunia perbankan, ekonomi syariah memiliki pengertian yang berbeda dengan sistem ekonomi konvensional lainnya. Tetapi dalam sudut pandang ilmu pengetahuan, sistem ini kedudukannya sejajar dengan sistem ekonomi sosialis maupun kapitalis.

Ekonomi syariah sering disebut sebagai ekonomi Islam karena prinsip-prinsip serta aturan-aturan yang diterapkan diambil dari Al-Qur’an dan hadist. Tujuan akhirnya adalah kepada Tuhan dan dalam menjalankannya pun harus sesuai dengan syari’at.

Jadi tak heran jika sistem ini banyak digunakan pada bank-bank syariah. Selain itu, ekonomi syariah juga mengutamakan keimanan serta akidah dari seorang muslim supaya bisa menghindari riba dalam proses transaksi ekonomi.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Ekonomi Syariah

Karakteristik ekonomi syariah memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan sistem ekonomi yang lainnya. Semua karakteristiknya dibentuk berdasarkan firman Tuhan dalam kitab suci. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari ekonomi syariah, yaitu:

1. Ekonomi Ketuhanan

Arti dari ekonomi ketuhanan adalah segala aktivitas dan proses dalam sistem ekonomi dilakukan berdasarkan syariat Islam. Tak hanya itu, semua aturan-aturan yang diterapkan juga harus berlandaskan wahyu Allah dalam Al-Qur’an.

2. Ekonomi Keadilan

Konsep keadilan yang diusung dalam ekonomi syariah berarti seluruh masyarakat berhak menerima keuntungan secara adil tanpa pengecualian, seperti kelas sosial. Sistem ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pada pelaku usaha untuk menjalankan bisnis berlandaskan norma Islam.

3. Ekonomi Pertengahan

Ekonomi syariah memiliki prinsip untuk mewujudkan keseimbangan dalam hak individu dan kehidupan akhirat. Jadi diciptakanlah keseimbangan ekonomi yang diikuti dengan munculnya kesadaran tanggung jawab dari pelaku usaha.

Tujuan dalam Ekonomi Syariah

Pada dasarnya sistem ekonomi syariah selalu mengutamakan kebaikan sesuai dengan apa yang telah dituliskan dalam nilai-nilai keagamaan. Jadi tujuan utamanya selaras dengan hukum Islam untuk menciptakan kehidupan yang seimbang dalam dunia dan akhirat. Berikut adalah beberapa tujuannya:

Menciptakan kesejahteraan sesuai landasan hukum dan nilai dalam agama Islam.
Meningkatkan tali persaudaraan masyarakat berdasarkan konsep keadilan.
Melaksanakan pemerataan dan distribusi pendapatan secara adil.
Memberikan dukungan untuk individu yang ingin memperbaiki hidup berdasarkan nilai-nilai Islam.